Menparekraf: Mengunjungi Desa Wisata Cikakak, Memiliki Ratusan Kera Dan Berpotensi Jadi Tempat Wisata Kelas Dunia
Jakarta - Tak terhitung jumlahnya ratusan kera menyambut kedatangan rombongan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno ketika menyambangi Desa Cikakak pada Rabu (13/10/2021).
Berbekal sesisir pisang dan roti, dirinya membagikan makanan tersebut
kepada beberapa ekor kera yang mendekat. Kehadiran kera di Desa yang terletak di Kecamatan Wangon, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah itu memang bukan hal yang baru. Mereka hidup di
pegunungan Cikakak yang berada di sisi permukiman warga.
Fenomena tersebut menurutnya sangat unik, sehingga tak salah Desa
Cikakak terpilih menjadi 50 desa terbaik se-Indonesia versi Anugerah
Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Desa Cikakak pun dinilainya setara dengan Desa Sangeh yang terdapat di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Desa Sangeh memiliki kawasan objek wisata hutan pala yang dihuni ratusan
ekor kera phony sebagai penghuninya.
"Jadi kalau ada Desa Sangeh di
Bali, ini juga ada fenomena yang sama. Desa Cikakak miliki potensi
wisata berkelas dunia,"ujar Sandiaga.
Tak hanya keharmonisan antara masyarakat dengan ratusan kera, sejumlah kearifan lokal pun dilestarikan warga Desa Cikakak. Di antaranya aneka kuliner khas serta batik asli Cikakak. Batik yang
dibuat oleh salah satu ibu bernama Yuni menurutnya memiliki motif yang
berbeda dibandingkan dengan batik dari daerah lainnya.
Keragaman tersebut menurutnya menjadi keunggulan dalam menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja di tengah pandemi covid-19. "Batik Bu Yuni saya titip sekali, karena motif batik Cikaka ini menjadi jauh lebih dikenal.
Sehingga dapat menjadi keepsake untuk membuka lapangan usaha dan
lapangan kerja bagi ibu-ibu,"kata Sandiaga Uno.
"Jadi kita harapkan dari yang sudah dikirimkan ini bertingkat dan
berkelanjutan. Pada suatu saat nanti di Jakarta, New york city atau di
Hongkong kita semua pake batik dari Cikakak,"tuturnya dibalas Amminn
oleh warga.
Komentar
Posting Komentar